Perjalanan Kali ini Menuju Kampar Kiri Hulu, tepatnya ke Desa Batu Sanggan. Minggu (16 Maret 2014) akan diadakan pembukaan Lubuk Larangan. Beberapa tim yang berangkat yaitu,Wewen, Melki, Aan, Imel, Amel (greenRadio), Sari (GreenRadio) dan juga saya Wisda. LubukLarangan yang dibuka kali ini Lubuk Larangan yang dikelola oleh Pemuda di Batu Sanggan.

***
Masyarakat Adat yang berada di Kampar Kiri hulu dan Kampar Kiri sudah ada ratusan tahunsebelumnya. Masyarakat adat ini berasal dari Kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat yangturun menyusuri sungai dari hulu Sungai Kuansing, Sungai Subayang dan Sungai Bio.Masyarakat adat disini memegang kepercayaan atau memeluk agama islam dan aturan-aturanadatnya juga berpedoman Agama ”Adat bersandingkan Sara', Sara' bersandingkanKitabulah”. Kenegerian Batu Sanggan yang berada dalam lingkungan Kecamatan Kampar KiriHulu, merupakan wilayah adat yang memiliki kearifan lokal yang masih dijalankan hingga saatini. Secara hukum formal keberadaannya diakui dalam bentuk Desa Batu Sanggan dan DesaMuara Bio. Kearifan lokal tersebut telah turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi,jauh sebelum kemerdekaan Republik ini. Wilayah ini memiliki potensi ekologi, hidrologi, danbudaya yang tinggi jika dikelola dengan baik. Tapi dengan adanya SK Menhut No. 173/Kpts.II/1986 yang menetapkan Kawasan ini sebagai bagian Suaka Margasatwa BukitRimbang Bukit Baling menyebabkan hilangnya hak-hak serta pengakuan atas keberadaanmasyarakat Kenegerian Batu Sanggan. (sedikit cerita tentang wilayah kampar kiri hulu)
Lubuk Larangan adalah Batasan Sungai yang telah sepakat dilarang berdasarkan aturan Adat dan Hukum Adat yang berlaku, tidak boleh melakukan penangkapan ikan dalam cara apapun. Sungai/Lubuk yang terlarang biasanya memiliki kedalaman + 3 sampai 4 meter. Biasanya momen pembukaan lubuk larangan di manfaatkan masyarakat yang diluar kampung untuk pulang dan berkumpul bersama dikampung melakukan tradisi budaya Adat lewat Panen Ikan. Batasan Lubuk Larangan di tandai dengan tali yang di bentangkan ke seberang sungai, jadi jika melihat tali-tali yang terpasang di sekitaran sungai subayang, itu adalah batasan lubuk yang terlarang.Panenikan di Lubuk Larangan bisa dilaksanakan jika air Sungai surut atau pada musim kemarau(tergantung Kondisi air) sesuai kesepakatan yang dilakukan di Kampung, sebelumnya LubukLarangan akan di pagar dengan kayu-kayu yang sudah dipasangi jala, pemagaran tersebutdilakukan untuk mencegah ikan-ikan dari dalam Lubuk Larangan agar tidak keluar di saatPembukaan Lubuk Larangan. Pemasangan Pagar kayu tersebut dilakukan di hilir dan di mudiksungai, sesuai batasan Lubuk Larangan.
Dalam pembukaan Lubuk Larangan ini, kami mendaftar 4 (empat) andel. Andel yaitu kitamemberikan iuran (sesuai kesepakatan kampung), dan akan mendapatkan pembagian ikan darihasil yang di panen setelah lelang. Biasanya ikan yang di lelang adalah ikan dengan ukuranbesar, harganya bisa bermacam-macam, kebetulan saat itu ada caleg (Calon legeslatif dariDPP) jadi lumayan besar harga lelangannya, untuk ikan belida dan ikan Barau terjualdengan harga Rp. 1.000.000,00 (satu Juta Rupiah). Lumayan musim kampanye begini memangbanyak yang bagi-bagi duit (^_^ he,he,). Hasil lelang yang didapat biasanya di pergunakanuntuk Keperluan Kepemudaan, kalau hasil lelang Buka Lubuk Larangan Kampung dipergunakanuntuk kepentingan kampung (kas mesjid, kas desa, kas ninik mamak, Kas pemuda).
Peran Perempuan Adat khususnya ibuk-ibuk di kampung dalam proses buka atau panen Ikan diLubuk Larangan ini juga sangat dibutuhkan, biasanya ada Perempuan yang memainkan musiktradisional seperti calempong, saat panen berlanjut, tetapi kali ini tidak ada. Perempuan jugabertugas membersihkan ikan dan memasak untuk panitia dan tamu yang datang. Tak lupakami pun memesan kuliner khas kampar kiri hulu yaitu "Samba Kacau", samba kacau memilikicerita tersendiri, begini ceritanya ^_^... Waktu zaman dahulu kehidupan susah, ikan yangdidapat sedikit, sementara jumlah anak banyak, jadi biar semua merasakan rasa ikan, ikan itudikacau/diaduk bersama sayur, dengan begitu semua bisa merasakan enaknya ikan. Samba Kacauadalah Kuliner yang memang Kami nanti-nantikan, karena rasanya itu memang enak, rasa pedasdan lezatnya ikan yang baru di tangkap memang benar-benar nikmat dan makannya di pulaupula, jadi makin seru makan siang kami kala itu.