Seperti memburu awan yang mencair oleh mentari,
Sebuah siang terbungkus kain hijau Muda,
jika sekat-sekat itu adalah sebuah bingkai dari asa dan harapan yang kita punya,
Untuk Ku,, Megahnya Istana Mu jangan sampai Memenjara Cinta,
Kini hujan benar-benar datang di tiap mata,
Ulah si Kaki Robot yang bernama Modal,
Hujan tak selalu air kawan, tapi sempat membuat basah pipi Kami,
Hanya awan biru kawan, haruskah kami Melawan???
No comments:
Post a Comment