Senin
22 Juli 2013, tim SLPP Riau menuju daerah Dolok Sanggul, Sipituhuta (Sumatra
Utara). Keberangkatan tim SLPP Riau kali ini untuk mendampingi pelatihan
pemetaan partisipatif wilayah adat sipituhuta. Kegiatan pelatihan ini adalah
persiapan untuk memetakan wilayah adat yang merupakan permintaan dari AMAN Tano
Batak (Ganda Simanjuntak), awalnya AMAN Tano Batak meminta kepada JKPP untuk
kegiatan pelatihan pemetaan ini, karena JKPP kekurangan anggota, akhirnya JKPP
meminta SLPP Riau untuk memenuhi permintaan AMAN TANO BATAK.
Sebelumnya
di Sipituhuta terjadi konflik (Feb 2013) antara masyarakat dan perusahaan (PT.
TPL (Toba Pulp Lestari)), karena perusahaan bekerja diwilayah adat masyarakat,
sebelumnya ada kesepakatan bahwa perusahaan tidak melakukan aktifitas diwilayah
adat, Kenyataan nya masyarakat menemukan aktifitas perusahaan di wilayah adat.
Kesepakatan yang sudah dilakukan di ingkari oleh perusahaan sehingga masyarakat
marah, pada saat masyarakat melakukan demonstrasi di lokasi sudah ada aparat yang
berjaga-jaga, dan terjadi beberapa kali tembakan. Ada beberapa masyarakat yang
dikejar dan lari kehutan, laki-laki (+16 th) di desa semua di tangkap bahkan
didatangi ke rumah-rumah selain menangkap masyarakat, mereka (Brimob) juga
menjarah emas-emas masyarakat. Dengan adanya konflik tersebut masyarakat adat
di sipituhuta semakin bersemangat melakukan proses pemetaan diwilayah adatnya.
Kegiatan
pelatihan pemetaan partisipatif yang
sudah dilakukan dari tanggal 22 Juli 2013, pertemuan kampung yang dihadiri oleh beberapa
desa, yaitu:
1.
Sipituhuta (satu wilayah adat dengan Pandumaan)
2.
Pandumaan (Satu wilayah adat dengan sipituhuta)
3.
Sipahutar (Wilayah adat hutan Napa)
4.
Simarigung (Wilayah adat Simarigung (karena sudah berbentuk desa))
5.
Bakara (?)
No comments:
Post a Comment