Didetik ini lah kami harus bangkit mengejar ke tertinggalan.
Sebuncah harapan yang menanti di ujung jalan.
Kau...
Tak kan bisa menyingkirkan kami dengan mudah, karena harapan itu tetap ada dan bersemayam di dada kami,,
Lihat lah Bu,,
Jejak kaki Kami ada di bingkai debu-debu jalanan ini.
Doa Mu Bu,, Mengiringi Langkah Kami.. #Talang Mamak
Wednesday, October 2, 2013
Awan Biru
Seperti memburu awan yang mencair oleh mentari,
Sebuah siang terbungkus kain hijau Muda,
jika sekat-sekat itu adalah sebuah bingkai dari asa dan harapan yang kita punya,
Untuk Ku,, Megahnya Istana Mu jangan sampai Memenjara Cinta,
Kini hujan benar-benar datang di tiap mata,
Ulah si Kaki Robot yang bernama Modal,
Hujan tak selalu air kawan, tapi sempat membuat basah pipi Kami,
Hanya awan biru kawan, haruskah kami Melawan???
Sebuah siang terbungkus kain hijau Muda,
jika sekat-sekat itu adalah sebuah bingkai dari asa dan harapan yang kita punya,
Untuk Ku,, Megahnya Istana Mu jangan sampai Memenjara Cinta,
Kini hujan benar-benar datang di tiap mata,
Ulah si Kaki Robot yang bernama Modal,
Hujan tak selalu air kawan, tapi sempat membuat basah pipi Kami,
Hanya awan biru kawan, haruskah kami Melawan???
# Jiwa Putih #
Tak ada yang lebih berharga dari jiwa-jiwa Merdeka
Jiwa yang menampik segala iming-iming
jiwa yang menantang segala ancaman
Jiwa yang berani menatap mata kuasa
Jiwa yang membakar berbagai duka
semua harap hilang di birunya sang cakrawala
tapi cita-cita dan harapan kita
bukan ditangan siapa-siapa
#Golput #BukanPilihan
Jiwa yang menampik segala iming-iming
jiwa yang menantang segala ancaman
Jiwa yang berani menatap mata kuasa
Jiwa yang membakar berbagai duka
semua harap hilang di birunya sang cakrawala
tapi cita-cita dan harapan kita
bukan ditangan siapa-siapa
#Golput #BukanPilihan
Monday, August 26, 2013
Pemetaan Partisipatif Sipituhuta
Agenda
dihari kedua peserta pelatihan pemetaan partisipatif di sampaikan oleh SLPP
Riau, mulai dari Pengertian peta, guna peta, titik koordinat, penggunaan GPS,
pengambilan titik GPS dilapangan dan memasukkan titik koordinat ke kertas
millimeter. Peserta pelatihan sangat antusias dengan pelatihan ini, dikuatkan
dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta, karena dipelatihan ini
mereka banyak mendapatkan informasi yang selama ini mereka tidak tahu. Dan
sebelumnya memang belum ada pemetaan di masing-masing desa yang hadir di
pelatihan pemetaan ini.
Dinginnya
cuaca dipagi Rabu, 24 juli 2013 tak menyurutkan semangat peserta pelatihan
pemetaan partisipatif di hari ke tiga, ada beberapa materi yang disampaikan
SLPP Riau mulai dari proses pemetaan, persiapan, Lokakarya l (orientasi dan
pelatihan), kegiatan lapangan l (mengumpulkan data dan pembuatan peta sketsa),
Lokakarya ll (pemindahan data ke peta), Kegiatan lapangan ll (verifikasi data),
Lokakarya lll (perbaikan peta dan penambahan informasi) dan Lay Out
(Pencetakan). Pelatihan disampaikan dengan memaparkan materi dan praktek
langsung, sehingga peserta bisa langsung membayangkan proses yang dilakukan
nanti di tiap-tiap wilayah adat mereka. Rencananya setelah pelatihan pemetaan
partisipatif ini ada beberapa desa yang ingin melakukan pemetaan, yaitu wilayah
adat sipahutar, wilayah adat (Pandumaan dan sipituhuta), dan wilayah adat
simarigung.
25
Juli 2013 sebelum melanjutkan pelatihan pemetaan partisipatif, para peserta
diberi breaking down (senam otak) agar kegiatan dipagi yang dingin menjadi
semakin hangat dan bersemangat, hari ini peserta pelatihan melakukan survey
lapangan pengambilan titik koordinat di Sipituhuta (wilayah Pandumaan), dengan
pembagian koordinat sebagai berikut:
·
Jalan & kebun
darat (kopi, jagung, kacang), pemakaman
·
Pemukiman (Kantor,
tempat ibadah, Pos kesdes, sekolah)
·
Lahan pertanian
& sungai (sawah)
Untuk memetakan wilayah
pandumaan kelompok dibagi 3 kelompok sesuai dengan pengambilan titik koordinat.
Setelah pembagian tim dan titik koordinat disepakati, para peserta langsung
menuju lapangan untuk melakukan survey lapangan pengambilan titik koordinat sesuai
dengan kelompok masing-masing dengan waktu yang telah di sepakati + 3
jam. Setelah selesai pengambilan titik koordinat dilapangan, para peserta
memasukan titik koordinat gps kedalam kertas millimeter.
Di hari Jum’at 26 juni 2013, Sebelum melanjutkan materi,
peserta pelatihan pemetaan partisipatif melakukan senam pagi untuk
menghangatkan tubuh dan menambah semangat peserta. Materi hari ini Evaluasi
pengunaan GPS, pemahaman pengaturan dalam GPS, Koordinat geografis, UTM
(universal transfer Mercator), langkah-langkah dalam menu GPS dan hal lain yang belum di mengerti oleh
peserta pelatihan, agar cara pengambilan titik koordinat bisa lebih akurat, dan
mengunakan rata-rata dalam gps.
Training Pemetaan Partisipatif
Senin
22 Juli 2013, tim SLPP Riau menuju daerah Dolok Sanggul, Sipituhuta (Sumatra
Utara). Keberangkatan tim SLPP Riau kali ini untuk mendampingi pelatihan
pemetaan partisipatif wilayah adat sipituhuta. Kegiatan pelatihan ini adalah
persiapan untuk memetakan wilayah adat yang merupakan permintaan dari AMAN Tano
Batak (Ganda Simanjuntak), awalnya AMAN Tano Batak meminta kepada JKPP untuk
kegiatan pelatihan pemetaan ini, karena JKPP kekurangan anggota, akhirnya JKPP
meminta SLPP Riau untuk memenuhi permintaan AMAN TANO BATAK.
Sebelumnya
di Sipituhuta terjadi konflik (Feb 2013) antara masyarakat dan perusahaan (PT.
TPL (Toba Pulp Lestari)), karena perusahaan bekerja diwilayah adat masyarakat,
sebelumnya ada kesepakatan bahwa perusahaan tidak melakukan aktifitas diwilayah
adat, Kenyataan nya masyarakat menemukan aktifitas perusahaan di wilayah adat.
Kesepakatan yang sudah dilakukan di ingkari oleh perusahaan sehingga masyarakat
marah, pada saat masyarakat melakukan demonstrasi di lokasi sudah ada aparat yang
berjaga-jaga, dan terjadi beberapa kali tembakan. Ada beberapa masyarakat yang
dikejar dan lari kehutan, laki-laki (+16 th) di desa semua di tangkap bahkan
didatangi ke rumah-rumah selain menangkap masyarakat, mereka (Brimob) juga
menjarah emas-emas masyarakat. Dengan adanya konflik tersebut masyarakat adat
di sipituhuta semakin bersemangat melakukan proses pemetaan diwilayah adatnya.
Kegiatan
pelatihan pemetaan partisipatif yang
sudah dilakukan dari tanggal 22 Juli 2013, pertemuan kampung yang dihadiri oleh beberapa
desa, yaitu:
1.
Sipituhuta (satu wilayah adat dengan Pandumaan)
2.
Pandumaan (Satu wilayah adat dengan sipituhuta)
3.
Sipahutar (Wilayah adat hutan Napa)
4.
Simarigung (Wilayah adat Simarigung (karena sudah berbentuk desa))
5.
Bakara (?)
Friday, June 28, 2013
Kau Pembohong
Menggadaikan harga diri, mengarang cerita dusta, dan segala daya upaya kau lakukan
Menjatuhkan nama baik ku, itu cara terbaik mu..
Seolah-olah kau lah korban, dan pantas di kasihani.
Telah lama kurasakan kegelisahan
ini, ku tutup rapat Kuping, Mata, Telinga Ku..
Walau Kau Menebar kebisingan itu
ke semua orang.
Aku tak mengambil milik Kau…
kenapa dibilang pencuri?
Aku tak berjanji padamu…
kenapa dibilang pengkhianat?
Aku tak mencelakai Kau…
kenapa dibilang jahat?
kenapa dibilang pencuri?
Aku tak berjanji padamu…
kenapa dibilang pengkhianat?
Aku tak mencelakai Kau…
kenapa dibilang jahat?
Begitu
banyak kebohongan yang kau tebar tentang Ku,
Begitu
tampak Kemurkaan dan Amarah Kau,
Semoga itu
tak Ku Balas, dan Aku tak menjadi Kau,
Nanti,,
tak ingin ku kedangar lagi semua itu.
Lembaran baru ini, Hilang semua tentang Kau..
Dan Aku akan tetap diam, dengan keyakinan ku.
Wednesday, June 12, 2013
Perjalanan Menuju Talang Ampang Delapan
Kami (Dj, bg Wen, Zul, dan saya) malam jumat, 6 Juni 2013 berangkat menuju Talang Mamak, tepatnya dusun IV desa Ampang Delapan kecamatan Rakit Kulim. Keberangkatan Kami bertujuan untuk bertemu kelompok Tani Ampang Delapan jaya, sekalian mengantarkan perlatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk kelompok tani tersebut. Ada beberapa peralatan yang Kami bawa, yaitu: cangkul, parang, angkong, polibek dan meteran.
Keberangkatan malam ini agak melelahkan, karena siangnya kami melakukan aksi bersih di sungai sail Pekanbaru bersama kawan-kawan pencinta lingkungan dan River Defender. Walau rasa lelah tetapi dengan semangat ingin bertemu dengan kelompok tani keberangkatan tengah malam itu pun berlanjut.
Tepat pukul 04:43 perjalanan kami terhenti di Air Molek, dikarenakan kantuk yang sangat berat, akhirnya bg Wewen memutuskan untuk beristirahat di pinggir jalan. Cahaya Matahari yang kian terang membangunkan Kami , lalu melanjutkan perjalanan. Sebelumnya singgah ke pasar Sri Gading untuk mencari sarapan dan perlengkapan/peralatan yang masih kurang untuk kelompok tani.
Perjalanan dari Air Molek menuju desa Ampang Delapan + 3 jam lagi, itu pun jika jalan yang dilalui tidak diguyur hujan. Berhubung tadi malam hujan, kami pun sudah bisa membayangkan betapa sulitnya akses masuk jalan yang akan dilalui. Diperjalanan bang jon menghubungi bang Kani (sekretaris kelompok tani) menanyakan, sebaiknya Kami masuk dari mana? karena sudah bisa dipastikan jalan menuju desa sangat becek dan berlumpur. Dan akhirnya kami masuk melalui PT. SAL (Perkebunan kelapa sawit), karena itu akses yang lumayan baik untuk dilalui.
Perjalanan mulus dari Air Molek, Sei. Lala, Kelayang, Petonggan, dan memasuki Talang Perigi masih baik-baik saja, di area PT. SAL nampak jalan becek dan berlumpur, menurun, mendaki, sesekali kami pun bertemu dengan pekerja PT. SAL yang sedang memanen buah sawit. Dirimbunnya kebun sawit berdekatan dengan ladang batin Gonduk mobil kami pun terperosok, karena cukup dalam nya lubang lumpur, akhirnya bang jon meminta bantuan kepada bang kani dan kawan-kawan untuk mengeluarkan mobil dari lumpur. Tak berapa lama rombongan bang kani pun tiba beserta batin Gonduk, semua bersusah payah mendorong mobil berbagai cara diupayakan untuk mendorong agar mobil bisa keluar. Semua membagi tugas, ada yang menggali tanah, ada yang mencari kayu untuk pijakan ban, ada yang menguras air yang menggenangi ban mobil, seluruh tenaga habis untuk mengupayakan. Akhirnya muncul ide untuk menggunakan papan, bang kani pun segera ke ladang dan mengambil papan.
Syukur, Alhamdulillah.. mobilnya pun bisa keluar dari lumpur.
Gambar 1. Ini jalan setelah diberi papan
Gambar 2. Tanah digali dan dipasang kayu agar mobil bisa keluar dari lubang lumpur
Monday, June 10, 2013
Sampah Sungai di Kota Bertuah
Kamis siang, 6 Juni 2013
Sehubungan dengan hari lingkungan hidup dan bertepatan dengan Ulang tahun River Defender (RD). RD dan kawan-kawan pencinta lingkungan melakukan aksi bersih sungai yang bertempat di Jembatan Sungai Sail Jalan Hangtuah Pekanbaru.
Panas terik Matahari tak menyurutkan semangat kawan-kawan untuk melakukan aksi bersih. Persiapan sudah dilakukan dari malam kamis, mulai dari pembuatan spanduk, pengukuran jaring yang akan di pasang di sepanjang jembatan, semua dilakukan sampai subuh.
Pemasangan spanduk yang bertuliskan KOTA KITA KOTA BERTUAH, SUNGAI KITA BUKAN TONG SAMPAH dan LESTARIKAN KOTA BERTUAH, BEBASKAN DARI SAMPAH, mencuri perhatian pengguna jalan, banyak pengendara yang berhenti dan berjalan pelan untuk sekedar membaca tulisan-tulisan yang terpajang di sepanjang jembatan tersebut.
Jaring sepanjang 25 meter dipasang tepat dibawah jembatan Sungai Sail, gunanya agar menghambat sampah yang hilir mudik disepanjang sungai, beruntung saat aksi air sungai surut, sehingga memudahkan team melakukan pembersihan. Berbagai macam sampah ditemui tersangkut di jaring, mulai dari sampah plastik, sampah stryfoam, sampah botol-botol minuman dari berbagai merk,bangkai hewan (ular dan anak kambing), dan beberapa jenis ikan yang mati (ikan belida, ikan sapu-sapu).
Menurut keterangan Pak Darwis (pencari cacing sutra di Sungai Sail), Dahulu ada banyak jenis ikan di sungai ini, bahkan buaya pun mudah di temui, kalau sekarang hanya tinggal beberapa jenis ikan yg saya temui (ikan lele, ikan belida dan ikan sapu-sapu), dulu banyak anak-anak yang mandi di sungai ini, sekarang air sungai ini membuat badan saya gatal-gatal (ada bercak-bercak kemerahan di kulit).
Sungai yang seharusnya menjadi habitat banyak jenis ikan ini, kini sudah berubah menjadi tempat mengalirnya sampah-sampah dan limbah. Bahkan ikan sapu-sapu yang sering dikatakan sebagai ikan yang kuat untuk bertahan di sungai tercemar saja mati disungai ini, bagai mana dengan ikan-ikan yang lain???
Sehubungan dengan hari lingkungan hidup dan bertepatan dengan Ulang tahun River Defender (RD). RD dan kawan-kawan pencinta lingkungan melakukan aksi bersih sungai yang bertempat di Jembatan Sungai Sail Jalan Hangtuah Pekanbaru.
Panas terik Matahari tak menyurutkan semangat kawan-kawan untuk melakukan aksi bersih. Persiapan sudah dilakukan dari malam kamis, mulai dari pembuatan spanduk, pengukuran jaring yang akan di pasang di sepanjang jembatan, semua dilakukan sampai subuh.
Pemasangan spanduk yang bertuliskan KOTA KITA KOTA BERTUAH, SUNGAI KITA BUKAN TONG SAMPAH dan LESTARIKAN KOTA BERTUAH, BEBASKAN DARI SAMPAH, mencuri perhatian pengguna jalan, banyak pengendara yang berhenti dan berjalan pelan untuk sekedar membaca tulisan-tulisan yang terpajang di sepanjang jembatan tersebut.
Jaring sepanjang 25 meter dipasang tepat dibawah jembatan Sungai Sail, gunanya agar menghambat sampah yang hilir mudik disepanjang sungai, beruntung saat aksi air sungai surut, sehingga memudahkan team melakukan pembersihan. Berbagai macam sampah ditemui tersangkut di jaring, mulai dari sampah plastik, sampah stryfoam, sampah botol-botol minuman dari berbagai merk,bangkai hewan (ular dan anak kambing), dan beberapa jenis ikan yang mati (ikan belida, ikan sapu-sapu).
Menurut keterangan Pak Darwis (pencari cacing sutra di Sungai Sail), Dahulu ada banyak jenis ikan di sungai ini, bahkan buaya pun mudah di temui, kalau sekarang hanya tinggal beberapa jenis ikan yg saya temui (ikan lele, ikan belida dan ikan sapu-sapu), dulu banyak anak-anak yang mandi di sungai ini, sekarang air sungai ini membuat badan saya gatal-gatal (ada bercak-bercak kemerahan di kulit).
Sungai yang seharusnya menjadi habitat banyak jenis ikan ini, kini sudah berubah menjadi tempat mengalirnya sampah-sampah dan limbah. Bahkan ikan sapu-sapu yang sering dikatakan sebagai ikan yang kuat untuk bertahan di sungai tercemar saja mati disungai ini, bagai mana dengan ikan-ikan yang lain???
River Defender (adalah sebuah komunitas sukarela yang fokus terhadap penyelamatan sungai di Riau)
Wednesday, May 15, 2013
Berjalan bersama Hujan
Menemukan catatan kecil ini di sudut dokumen ku,,, Perjalanan kami saat itu seharian ditemani hujan,, tidak ingat waktu pastinya, kalau tidak salah itu waktu kegiatan pelatihan pemetaan di Talang Durian cacar (dirumah patih Majuan) bersama Aman Riau.
Pagi
ini aku bangun lebih awal, karna akan melakukan perjalanan ke Talang Mamak
bersama kawan-kawan Hakiki & AMAN Riau. Rencana awal keberangkatan jam
08:00 pagi, tetapi ternyata ada hambatan !! Mobil yang rencananya akan membawa
kami tidak bisa digunakan. Alhasil segera mencari mobil pengganti, berhubung
weekand ternyata sulit untuk mendapatkan mobil hari ini juga, waktu yang
ditentukanpun terlewati,mobil yang akan mengantarkan kami pun belum didapat.
Akhirnya... setengah putus asa mencoba menghubungi teman yang lain (berat hati
rasanya meminta tolong selalu ^_^) dan alhamdulillah tepat jam 11.38 kami pun
beranjak meninggalkan kantor, karena waktu makan siang sudah dekat kami pun
singgah di RM Lumbung Mas Harapan Raya.
Perut
sudah terisi dan kami pun melanjutkan perjalanan meninggalkan kota Pekanbaru,
perjalanan diiringi oleh rintik-rintik hujan (hujan membawa berkah, kami pun
berharap perjalanan ini juga).
Memasuki
Kota Sorek cuaca cerah tak jauh perjalanan mobil kami pun diguyur hujan kembali,
cuaca sangat buruk hari ini hujan angin kencang mewarnai perjalana kami,
berharap semoga selamat sampai ketujuan. amien...
Tak
terasa sudah jam 18:00 WIB cuaca semakin dingin dan hari semakin gelap,,
kampung tengah pun sudah memberi isyarat untuk di isi, kami pun sepakat untuk
singgah di Rumah Makan Matahari yang menyediakan menu spesial sate Rusa.
Perjalanan
pun dilanjutkan, hujan masih setia mengikuti mobil yang kami tumpangi.
Sebelum
memasuki jembatan Japura perjalanan kami terhenti oleh kemacetan, ntah apa gerangan
yg terjadi didepan sana, tak sabar menunggu sebagian penumpang yang kedinginan
berhambur keluar (menahan pipis yang dari tadi tertahan ^_^ ).
Wednesday, April 17, 2013
Hijau
Aku ingin jadi si hijau,,
si hijau itu..
begitu sejuk,,
begitu indah,,
begitu menenangkan,,
memberi kehidupan,,
memberi banyak arti,,
oohh Hijau ku..
si hijau itu..
begitu sejuk,,
begitu indah,,
begitu menenangkan,,
memberi kehidupan,,
memberi banyak arti,,
oohh Hijau ku..
Suasana Hati
Hari ini,,
Begitu berat,,
sesak di dada, gemetaran, nafas terpacu, suara terasa lirih,
huuuufftt,,
Mengganggu fikiran.
Hati Ku..
Ayooo lah hati,, berdamai dengan ku.
Bisikan-bisikan itu selalu saja,,
walau ku tepis, ku tutup kuping ku,
selalu mengajak dan menggoda..
Ahh,,
biarkan saja Setan itu..
Kau tau, itu tak baik bukan??
Tak ingin terpaku dan diam dengan suasana itu,
***
Cuma air Nya yang menenangkan ku,
terasa padam nyala api di hati ku,
semoga, airnya selalu mampu memadamkan nyala api itu.
Tuesday, April 16, 2013
Ada Ada Saja
Ada Ada Saja
Negeri ini semakin pikun dan tua,, ada ada saja yang diperdebatkan.
Masih banyak potret kesengsaraan yang NYATA terlihat jelas,
dari kemiskinan, tindakan kriminal dan kekerasan dimana-mana, ketidakadilan hukum terhadap si miskin, Penyerobotan lahan-lahan Masyarakat, berbagai kasus korupsi yang kian hari bertambah Aktor nya.
Ntah apa lagi yang terjadi di Negeri ku ini, ada ada saja !!
Itu... yang Nyata terlihat,
ternyata Negeri ku ini memang ada ada saja,
kegiatan Per-Dukunan pun menjadi pembicaraan yang hangat, bahkan sampai ke Anggota Dewan,
Apakah Orang Pintar itu semakin PINTAR?
Negeri ini semakin pikun dan tua,, ada ada saja yang diperdebatkan.
Masih banyak potret kesengsaraan yang NYATA terlihat jelas,
dari kemiskinan, tindakan kriminal dan kekerasan dimana-mana, ketidakadilan hukum terhadap si miskin, Penyerobotan lahan-lahan Masyarakat, berbagai kasus korupsi yang kian hari bertambah Aktor nya.
Ntah apa lagi yang terjadi di Negeri ku ini, ada ada saja !!
Itu... yang Nyata terlihat,
ternyata Negeri ku ini memang ada ada saja,
kegiatan Per-Dukunan pun menjadi pembicaraan yang hangat, bahkan sampai ke Anggota Dewan,
Apakah Orang Pintar itu semakin PINTAR?
Monday, April 15, 2013
Sahabat
Sahabat
Sahabat adalah Kasih dan Cinta, Dia selalu setia ada di sisi Mu dalam suka dan duka, dapat berbagi rasa dengan kehangatan dan berselimutkan kebahagiaan.
Semua terasa begitu indah, dimana ada canda, tawa, ceria dan kadang kala ada tangis yang dirasakan bersama dan selalu bersama.
Persahabatan Ku lukiskan sebagai anugrah terindah yang diberikan oleh Alloh SWT. Menyayangi, kesetiaan, kepercayaan, pengorbanan dan saling memaafkan adalah kunci persahabatan sejati.
Sungguh..... bila kau dapat merasakannya, dunia ini seakan tersenyum bahagia melihat persahabatan ini terjalin begitu indah.
Semoga persahabatan ini terjalin abadi selamanya ^_^
Special for my best friend's
Kiss and hug :-*
Love You Dear,,
Friday, April 12, 2013
Kerajinan Kenegrian Batu sanggan
Kerajinan Kenegrian Batu sanggan.
Suaka
Marga satwa (SM) Bukit Rimbang Baling merupakan salah satu SM yang berada di
Propinsi Riau. Masyarakat Kampar kiri hulu berada dan hidup di hulu sungai
Kampar kiri (sungai subayang). Kawasan ini di tetapkan sebagai hutan lindung
pada tanggal 21 juni 1982, secara tidak langsung Pemerintah telah memberikan
dampak yang sangat buruk kepada masyarakat adat di dalamnya. Masyarakat di
Kampar kiri hulu mempunyai mata pencaharian dari berkebun khususnya kebun
karet. Karena masyarakat disana mempunyai pengetahuan yang sedikit dalam
pengelolaan dan pemanfaatan hutan masyarakat juga melakukan penebangan liar
(illegal loging) untuk memenuhi kebutuhannya.
Sehubungan
dengan program yang dilakukan oleh Hakiki (Hakiki Adalah Salah satu Organisasi bagi sekelompok orang yang bercita-cita terwujudnya keadilan dalam pengelolaan
sumberdaya alam yang berkelanjutan di Riau), dan melihat kondisi yang ada
di SM Bukit Rimbang baling, Hakiki pun mencoba memulai kegiatan untuk mendorong
pelibatan masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berada di
sekitar SM Bukit Rimbang Baling tersebut, Hakiki Merencanakan Membentuk kelompok
Perempuan di kenegerian Batu Sanggan, diharapkan melalui kegiatan-kegiatan yang
akan di lakukan dengan Perempuan dapat terwujudnya pengelolaan sumber Daya alam
(SDA) yang berperspektif
perempuan.
Kegiatan
Ini adalah pintu bagi Hakiki untuk bisa masuk ke dalam masyarakat, Karena
selama ini kaum perempuan juga ikut andil selain di rumah tangga juga di kebun.Melihat
Kondisi tersebut perempuan mempunyai peran yang sangat luar bisa di kehidupan
masyarakat.
Dari
kegiatan yang Hakiki lakukan di lapangan ada beberapa potensi masyarakat yang bisa
membuat kerajinan tangan (yang ada) sebagai berikut:
1.
Tikar Pandan
2.
Ambuang-ambung
3.
Asbak dengan Ukiran
4.
Niru (tampian beras)
5.
Kambuik (rotan,pandan)
6.
Alas Periuk
7.
Ukiran Kayu
8.
Gelang anyaman (Resam, Rotan)
9.
Perahu (piyau)
Kerajinan
yang di hasilkan tersebut hampir semua perempuan yang bisa di batu sanggan,
tetapi untuk kerajinan tikar pandan (anyaman) hanya ibu-ibu yang menguasai,
menurut keterangan dari beberapa orang ibu-ibu kerajinan tersebut mereka dapat
turun temurun,karna pada saat itu sulit untuk membeli tikar, saat ini banyak
anak remaja/gadis yang tidak bisa membuat kerajinan tersebut. Umumnya para
ibu-ibu mengeluhkan anak gadisnya sekarang tidak mau belajar untuk membuat
tikar, karna sekarang sudah banyak macam tikar yang sudah jadi.
Biasanya
hasil kerajinan yang dibuat oleh perempuan di desa batu sanggan dipakai
sendiri, terkadang juga di jual ke tetangga (masih kawasan desa).
Berikut
beberapa hasil kerajinan di batu sanggan.
·
Ambuang : Dipergunakan untuk mengangkat karet,
dan hasil kebun lainnya, mengangkat piring, pakaian kesungai ( talinya
disangkutkan ke kepala).
·
Kambuik : Berupa tas bisa dari pandan/ rotan, jg
mempunyai banyak kegunaan.
·
Niru : Biasanya digunakan untuk menjemur
kerupuk, beras, membuang sisa padi (menampis beras).
·
Tikar
Pandan : Untuk Alas duduk, tidur, juga
bisa sebagai sajadah.
·
Alas
Periuk : Alas untuk Kuali,
panci,(supaya tidak mengotori lantai).
Friday, February 8, 2013
Syukur Ku
Syukur Ku
Ketika
Asa ku hadir mimpi ku terbang bersama Awan,,
Ku
mekarkan Bunga syukur yang masih kuncup,
Ku
nyalakan sinar ikhlas yang masih redup,
Ku
coba menguntai butiran bahagia,
Ku
jadikan kalung penghias kehidupan,
Rasa
syukur,,,,,,
Rasa
syukur menerbangkan Ku kelangit Damai
Rasa
syukur membuatku seakan enggan melihat tangan-tangan bengis,,
Betapa
banyak hati terdampar,
Betapa
banyak air mata mengalir,
Betapa
banyak kesakitan jiwa,,
Karena
menatap wajah nan angkuh,,
Ketika
Ketika Langkah
Terhenti oleh Kehampaan
Ketika semua
serba salah
Ketika Jalan
yang dilalui terasa mendaki
Ketika semua
tampak sangat buruk
Ketika Urusan
terasa terbebani
Ketika
Hantaman dan Pukulan terasa semakin keras
Ketika Suara
Mu tak lagi didengarkan ,
Ketika semua
pergi,
Basuhlah jiwa
yang lusuh karena Debu,,,
Kembali
teduhkan Diri, menghadap Rabb Mu,,,
Hidup ini akan
mudah dan indah jika segalanya karena Alloh,,,
Tuesday, January 22, 2013
Hawa
Wahai Hawa yang sedang berselimut duka.
Mengapa kau tetap disana???
Tipis jarum yang menusuk naluri.
Terdengar pekik batin Mu,,
Tidak kah kau tahu, Sang Surya masih menyala,,
Jangan tutup mata yang telah kau buka,
Hidup adalah neraka berujung surga.
Jangan biarkan Iblis tertawa,
Basuhlah noda Mu dengan air mata..
Hadirkan semangat dalam hidup Mu yang teguh berdiri.
Monday, January 21, 2013
Warna Warna
Warna cuma sebatas cahaya yang terhalang di satu niat,
ada dua aliran air di dalam parit yang sering Mereka sebut dengan "Comberan"
Disana,,,
Terlihat Potret kejujuran yang terjadi,,
Walau banyak mereka yang memburamkan kejujuran.
Walau banyak mereka yang memburamkan kejujuran.
Disana,,
Terlihat keangkuhan yang membiaskan keindahan,,
Disana,,
Disana,,
Terlihat beraneka ragam sandiwara,,
Banyak harapan,,,
Disana,, dapat membawa kesejukan bagi orang yang membutuhkan kebenaran,,
Disana,, dapat memberikan keadilan bagi setiap orang.
Harapan itu pasti ada,, Keyakinan itu selalu bersemayam dalam hati,,
Subscribe to:
Posts (Atom)